Kamis, 24 April 2014

Jangan Sepelekan Niat

Assalamualaikum
Selamat malam...

Hari ini hari yang luar biasa, khususnya buat saya pribadi. Spiritual sayapun terketuk untuk men-share-nya disini. Tapi pertama-tama mungkin netralkan pikiran dulu ya, agar apa yang saya ceritakan tidak salah diterimanya.

Bismilah,
Tadi pagi, saya chatting dengan salah seorang teman (di jam kerja, upsss maaf.. jangan ditiru ya) Beliau bertanya pada saya apakah dalam shalat Dhuha itu harus pake surat Addhuha? Saya jawab tidak selalu, boleh di rakaat pertama surat Al-Kafirun kemudian dirakaat kedua baca surat Al-Ikhlas. Kemudian dengan gamblangnya beliau menceritakan soal keinginannya untuk melakukan shalat Dhuha, biar rezekinya lebih berkah katanya. Subhanallah, saya terharu sekali. Saya takjub, memuji kebesaran Allah dalam hati. Begitu  banyak cara Allah menurunkan hidayah pada umatNya.

Cerita tak putus sampai disitu. Siangnya, beliau bbm saya lagi. Dengan bahagianya beliau sampaikan pada saya, bahwa baru saja dapat rezeki yang tak terduga. Ada orang yang tak dikenal tiba-tiba datang ke kantornya, minta dibuatkan kontrak kerja sama  dengan perusahaan tempat beliau bekerja ini. Tanpa berlama-lama si tamu langsung melakukan transaksi. Subhanallaaaaaahhhhh... dan tidak hanya itu, setelah selesai bertransaksi tiba-tiba si tamu mendekati beliau, dan memberikan sejumlah uang yang lumayan. Alhamdulillah, Allah benar-benar Maha Kaya ucap beliau. Dari sini, beliau semakin kuat niatnya untuk memperbaiki kualitas iman.

Waauww, ini benar-benar menggugah iman saya untuk memperbaiki niat. Betapa niat itu penting sekali. sekecil apapun niat, kalau itu untuk kebaikan belum melakukan kebaikan saja kita sudah diganjar dengan kebaikan pula. Beda dengan kejahatan, tidak akan dicatat sebagai kejahatan sampai kita melakukan kejahatan itu. Kira-kira lebih mudah yang mana ya? Lebih suka berniat baik? Ayo donk perbaiki niat. Karena segala sesuatu tergantung dari niatnya, Innama a'malu binniat :)

Jadi jangan sepelekan kekuatan dari niat itu sendiri, pondasi yang kuat akan mampu menopang beban berat diatasnya mungkin seperti itu analoginya.

Kadang kita menemui orang-orang yang maaf, mempublikasikan ibadah di social media. Pernah ketemu dengan orang-orang seperti itu kan? Saya pun begitu, iya serius. Niatnya hanya ingin menyampaikan kebaikan, karena cara Allah menurunkan hidayah itu bermacam-macam. Bisa lewat orang lain. Hanya ingin menginspirasi banyak orang untuk berbuat baik, tapi mungkin caranya kurang pas atau dianggap kurang beretika ya. Semua orang menjudge bahwa itu riya, itu pamer. Heiiyyy,... stoppp!!!! kita bisa liat jelas wajah  seseorang tapi kita tidak tau apa isi hati dan otaknya. Kita tidak tau pasti apa motif di belakangnya kan? :) Tapi dengan begitu gampang kita menghakimi orang itu. Mungkin ini berkaitan dengan tulisan saya sebelumnya. Lebih mudah mengkritisi kejelekan orang ketimbang menebar kebaikan. Kita sibuk mengadili, mengkomenteri orang lain. Tapi kita lupa dengan aib diri sendiri.

Taukah kita bahwa dia sudah selangkah lebih baik? apapun itu niat awalnya.. Saya hanya ingin mengatakan bahwa, siapapun Anda diluar sana yang saat ini sedang belajar memperbaiki diri, memperbaiki hubungan dengan Allah, pastikan niat itu kuat. Karena mengistiqomahkan niat itu jauh lebih sulit ketimbang menciptakannya. Ujiannya mungkin tidak datang dari diri kita, tapi bisa jadi orang lain bahkan orang terdekat sekalipun. Tidak perlu risau dengan penilaian mereka, karena Allah lebih tau apa yang ada dalam hatimu. Yang perlu kita lakukan adalah teruslah berjalan sesuai trackNya, maka kita akan menemukan petunjukNya sampai pada tujuannya nanti.

Semoga pengalaman sahabat saya ini bisa menginspirasi banyak orang diluar sana.
Duuhh... mata saya sudah berair, lupa pakai kacamata hehehe...
Gutten nacht, Wassalam


1 komentar: