Minggu, 11 Januari 2015

H-1 Workshop RO 2015

6 Januari 2015
               
Hari ini aku harus bangun lebih awal karena penerbanganku ke Jakarta jam 9 pagi. Perjalananku ke Jakarta ini dalam rangka memenuhi undangan dari Head Office PT MACF untuk menghadiri workshop RO 2015. Tidak semua diundang untuk acara ini, secara nasional 180 cabang 7 orang terpilih untuk datang termasuk aku. Beruntung aku punya driver yang serba tau, tadi malam namaku sudah di chek in-kan secara online.  Aku baru tau kalau lewat check in online kita bisa pilih dikursi mana kita ingin duduk, mau yang di lorong atau dekat dengan jendela. Aaahh pintar juga driver ku ini. Dengan sigap aku memilih yang dekat dengan jendela. Entah kenapa setiap naik pesawat aku lebih suka duduk dikursi yang dekat dengan jendela. Sampai-sampai dulu waktu perjalanan pertamaku ke Thailand, aku bertukar tempat duduk dengan teman travellingku mba Ema. Kebetulan mba Ema tidak terlalu suka duduk di posisi itu. Jadi dengan ikhlas kami bertukar tempat duduk.
Oya, driver ku yang luar biasa ini aslinya namanya Gideon Suwardi. Tapi karena lidah orang jawa, teman-teman biasa menyapa beliau dengan “Pak Gendon” begitu pula aku. Kebetulan rumahku tidak begitu jauh dari bandara. Cukup 20 menit saja aku sudah sampai.
Pagi ini kawasan bandara terlihat penuh, dipadati oleh jamaah yang akan berangkat menunaikan ibadah umroh. Sempat terbersit dalam hati, kapan aku juga berangkat? Insya Allah J
Masih ada waktu 1 jam lebih untuk menunggu boarding. Aku mencari tempat duduk yang kosong dan sepi, hanya ingin tenang menulis pikirku. Tapi, namanya juga bandara ya, fasilitas umum. Tidak lama penuh juga ruang tunggu. Ku perhatikan orang2 yang hilir mudik, sibuk dengan gadget, ngobrol, tak ketinggalan berfoto-foto. Geli juga aku melihatnya, tapi tak apalah aku memakluminya karena terkadang akupun melakukan hal yang sama.
Pagi ini langit terlihat mendung, tapi mungkin tidak setebal biasanya karena kadang sinar matahari masih ada disela-selanya. Aku hanya berharap penerbanganku aman, lancar, tidak ada kendala. Tapi dugaanku salah, penerbangan kali ini terpaksa dipending selama 15 menit dengan alasan teknis. Allah bless me please....
Ini penerbangan pertamaku setelah kejadian jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 di selat Karimata beberapa waktu lalu. Peristiwa yang cukup menjadi shock therapy bagi dunia penerbangan di akhir tahun kemarin. Dan tentang awan comulonimbus yang menghasilkan kilat, petir, es, angin, semua sudah dijelaskan dalam Al Qur’an. Sungguh Allah pemilik segalanya. Manusia hanya mampu mengupayakan. Aku hanya bisa bertawakal, menyerahkan segalanya kepada pemiliknya. Allah Azza Wa Jalla. Aku mencoba tetap tenang, duduk dikursiku. Menghilangkan semua afirmasi negatif. Yaahh semoga saja.
1 jam perjalanan kami menghadapi cuaca yang kurang baik, awan begitu tebal. Dan aku merasa bukan sedang di dalam pesawat, tapi lebih seperti naik angkutan kota. Goncangannya begitu keras kali ini kurasa. Semua merasakan ketegangan, kulihat mereka pun tak henti-hentinya mengucap astagfirullahala’dzim begitu juga denganku spontan berkali-kali ku ucapkan kalimat itu. Sesekali aku melihat ke arah jendela. Awan tebal menyelimuti pesawat saat itu. Kembali aku coba mengalahkan ketakutanku. Kali ini aku mencoba lebih keras lagi. Aku melihat ke arah jendela lagi, tapi awan tebal masih saja menutupi, aku tidak bisa melihat apapun di sekitar pesawat. 20 menit menjelang landing, daratan pun mulai terlihat. Aaahh leganya, alhamdulillah ucapku dalam hati. Segala ketakutan sirna seketika, hehehe... :D

Akhirnya pesawat kami mendarat juga di Soetta, tapi perjuangan belum berakhir. Aku masih harus mencari dimana lokasi teman-teman yang sudah datang lebih dulu, sedang menungguku. Aku ada di terminal kedatangan 1C, dan mereka di 1B. Kebetulan 3 orang teman sudah datang lebih dulu, 1 dari Sengkang, 1 dari Pekanbaru dan 1 lagi dari Batam. Oke, baiklah... aku harus berjalan lumayan jauh kesana. Tak sia-sia, mereka sudah lama menungguku di sebuah restoran. Aku pun meminta maaf karena sudah lama menungguku. Eh, aku pikir hanya aku yang sedang ditunggu. Ternyata masih ada 2 orang lagi hahahaha... mari menunggu.
Setelah menunggu beberapa jam di restoran, jam 3 sore kami semua sudah berkumpul. Let's go to the hotel. Sebelumnya kami sudah melakukan reservasi di sebuah hotel di daerah Slipi Jakarta Barat yang ditunjuk. Kami menginp di Bamboo Inn Hotel and Cafe. Kebetulan hotel tidak terlalu jauh dari kantor, naik taksi atau bajaj sekitar 20 menit. Dari bandara kami memilih menggunakan Avanza mengingat jumlah kami cukup banyak, 6 orang. Setelah melakukan tawar-menawar dengan si driver, akhirnya disepakati harga sewa mobil. hah... rasanya sudah kangen berat dengan yang namanya kasur sekarang ini. 1 jam kemudian kami sampai dihotel. Semua langsung merebahkan diri. hoaaammmsssss... zzzzzzzzzzzz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar