6
Januari 2015
Hari ini aku harus bangun lebih awal karena penerbanganku
ke Jakarta jam 9 pagi. Perjalananku ke Jakarta ini dalam rangka memenuhi undangan dari Head Office PT MACF untuk menghadiri workshop RO 2015. Tidak semua diundang untuk acara ini, secara nasional 180 cabang 7 orang terpilih untuk datang termasuk aku. Beruntung aku punya driver yang serba tau, tadi malam
namaku sudah di chek in-kan secara online. Aku baru tau kalau lewat check in online kita
bisa pilih dikursi mana kita ingin duduk, mau yang di lorong atau dekat dengan
jendela. Aaahh pintar juga driver ku ini. Dengan sigap aku memilih yang dekat
dengan jendela. Entah kenapa setiap naik pesawat aku lebih suka duduk dikursi
yang dekat dengan jendela. Sampai-sampai dulu waktu perjalanan pertamaku ke
Thailand, aku bertukar tempat duduk dengan teman travellingku mba Ema.
Kebetulan mba Ema tidak terlalu suka duduk di posisi itu. Jadi dengan ikhlas
kami bertukar tempat duduk.
Oya, driver ku yang luar biasa ini aslinya namanya Gideon
Suwardi. Tapi karena lidah orang jawa, teman-teman biasa menyapa beliau dengan
“Pak Gendon” begitu pula aku. Kebetulan rumahku tidak begitu jauh dari bandara.
Cukup 20 menit saja aku sudah sampai.
Pagi ini kawasan bandara terlihat penuh, dipadati oleh
jamaah yang akan berangkat menunaikan ibadah umroh. Sempat terbersit dalam
hati, kapan aku juga berangkat? Insya Allah J
Masih ada waktu 1 jam lebih untuk menunggu boarding. Aku mencari
tempat duduk yang kosong dan sepi, hanya ingin tenang menulis pikirku. Tapi, namanya
juga bandara ya, fasilitas umum. Tidak lama penuh juga ruang tunggu. Ku
perhatikan orang2 yang hilir mudik, sibuk dengan gadget, ngobrol, tak
ketinggalan berfoto-foto. Geli juga aku melihatnya, tapi tak apalah aku
memakluminya karena terkadang akupun melakukan hal yang sama.
Pagi ini langit terlihat mendung, tapi mungkin tidak
setebal biasanya karena kadang sinar matahari masih ada disela-selanya. Aku
hanya berharap penerbanganku aman, lancar, tidak ada kendala. Tapi dugaanku
salah, penerbangan kali ini terpaksa dipending selama 15 menit dengan alasan
teknis. Allah bless me please....
Ini penerbangan pertamaku setelah kejadian jatuhnya pesawat
Air Asia QZ8501 di selat Karimata beberapa waktu lalu. Peristiwa yang cukup
menjadi shock therapy bagi dunia penerbangan di akhir tahun kemarin. Dan
tentang awan comulonimbus yang menghasilkan kilat, petir, es, angin, semua
sudah dijelaskan dalam Al Qur’an. Sungguh Allah pemilik segalanya. Manusia
hanya mampu mengupayakan. Aku hanya bisa bertawakal, menyerahkan segalanya
kepada pemiliknya. Allah Azza Wa Jalla. Aku mencoba tetap tenang, duduk
dikursiku. Menghilangkan semua afirmasi negatif. Yaahh semoga saja.
1 jam perjalanan kami menghadapi cuaca yang kurang baik,
awan begitu tebal. Dan aku merasa bukan sedang di dalam pesawat, tapi lebih
seperti naik angkutan kota. Goncangannya begitu keras kali ini kurasa. Semua
merasakan ketegangan, kulihat mereka pun tak henti-hentinya mengucap astagfirullahala’dzim
begitu juga denganku spontan berkali-kali ku ucapkan kalimat itu. Sesekali aku
melihat ke arah jendela. Awan tebal menyelimuti pesawat saat itu. Kembali aku
coba mengalahkan ketakutanku. Kali ini aku mencoba lebih keras lagi. Aku
melihat ke arah jendela lagi, tapi awan tebal masih saja menutupi, aku tidak
bisa melihat apapun di sekitar pesawat. 20 menit menjelang landing, daratan pun
mulai terlihat. Aaahh leganya, alhamdulillah ucapku dalam hati. Segala
ketakutan sirna seketika, hehehe... :D
Akhirnya pesawat kami mendarat juga di Soetta, tapi
perjuangan belum berakhir. Aku masih harus mencari dimana lokasi teman-teman
yang sudah datang lebih dulu, sedang menungguku. Aku ada di terminal kedatangan
1C, dan mereka di 1B. Kebetulan 3 orang teman sudah datang lebih dulu, 1 dari Sengkang, 1 dari Pekanbaru dan 1 lagi dari Batam. Oke, baiklah... aku harus berjalan lumayan jauh kesana.
Tak sia-sia, mereka sudah lama menungguku di sebuah restoran. Aku pun meminta
maaf karena sudah lama menungguku. Eh, aku pikir hanya aku yang sedang
ditunggu. Ternyata masih ada 2 orang lagi hahahaha... mari menunggu.
Setelah menunggu beberapa jam di restoran, jam 3 sore kami semua sudah berkumpul. Let's go to the hotel. Sebelumnya kami sudah melakukan reservasi di sebuah hotel di daerah Slipi Jakarta Barat yang ditunjuk. Kami menginp di Bamboo Inn Hotel and Cafe. Kebetulan hotel tidak terlalu jauh dari kantor, naik taksi atau bajaj sekitar 20 menit. Dari bandara kami memilih menggunakan Avanza mengingat jumlah kami cukup banyak, 6 orang. Setelah melakukan tawar-menawar dengan si driver, akhirnya disepakati harga sewa mobil. hah... rasanya sudah kangen berat dengan yang namanya kasur sekarang ini. 1 jam kemudian kami sampai dihotel. Semua langsung merebahkan diri. hoaaammmsssss... zzzzzzzzzzzz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar