Minggu, 07 September 2014

Mendidik Anak

Assalamualaikum,

Selamat siang para blogger, writer, and reader....
Siang ini saya akan sedikit sharing tentang mendidik anak yang saya dapat dari akun yang saya ikuti di sebuah social media. Sebenarnya saya masih single sih, tapi ga ada salahnya kita sharing sambil saya belajar ilmu parenting sedikit-sedikit. Kita mulai ya...

Bismillahirrohmaanirrohim,
Harus disadari bahwa mendidik anak itu tidak mudah, perlu kesabaran, keikhlasan dan ilmu untuk membimbing dan mengasuh mereka. Langkah awalnya tanamkan bahwa mendidik anak adalah prioritas bukan sampingan, ingat yaaa!!! Bagaimana caranya kita tetap menjadikan ini sebagai prioritas dibanding segala urusan penting lainnya.

Tidak ada satupun formula pasti dalam mendidik anak, semua kembali kepada figur kepemimpinan orang tua. Secara umum, sikap orang tua terbagi menjadi 3 yaitu otoriter, moderat dan permisif. Namun penjelasannya bisa beda tafsir. Mendidik anak dengan moderat tentu baik. Anak tidak terlalu dikekang, juga tidak terlalu dibebaskan. Namun tidak semudah itu mendidik anak dengan cara moderat. Seringkali orang tua sendiri yang tidak siap menghadapi kreativitas anak. Apalagi di usia 2-4 tahun dimana anak mengalami lonjakan perkembangan kemampuan dan kepribadian secara luar biasa. Diusia ini koordinasi motoriknya berkembang sempurna. Dia mulai belajar memanjat, melompat, makan sendiri dan hal-hal lain bahkan yang dianggap ekstrim oleh para orang tua. Sudah banyak kosakata yang bisa ia tangkap, sudah mulai tahu apa yang diinginkan dan mulai ada rasa kepemilikan (misalnya mainan)

Para ahli menyebut usia ini sebagai dua tahun yang sulit karena perilaku anak sering membuat pusing para orang tua. Anak-anak sering memberontak. Maka, kelanjtan perkembangannya tergantung bagaimana sikap dan cara orang tua mendidik mereka. Cara terbaik mendidik anak dimasa sekarang ini adalah dengan memberi teladan. Bukan dengan perkataan, perintah, apalagi ancaman. Anak usia 2 tahun sangat cepat untuk meniru orang tua bahkan lingkungannya. Berikan lingkungan bermain yang baik misal ajak ia ke PAUD atau kelompok bermain islami.

Jadilah orang tua yang baik, ucapkan kalimat-kalimat positif dan jauhi ancaman atau kebohongan. Misal : kalau rewel bunda bawa ke dokter aja nanti. Berikan anak perhatian dan lakukan pendekatan yang baik terhadap mereka. JANGAN PERNAH berbohong agar anak percaya pada orang tua. Kedekatan orang tua dengan anak akan membuat anak memiliki sosok panutan dan tempat mengadu. Hal ini akan mencegah ia bergaul dengan teman yang salah karena dia merasa nyaman dan mendapatkan perhatian. Kedekatan emosional anak dengan orang tua sangat dibutuhkan anak. Agar ia benar-benar yakin orang tuanya menyayanginya dan mengakui keberadaannya. Pengakuan orang tua adalah kebahagiaan anak. Dia merasa berhasil bila orang tua mengakui kamu hebat, kamu pintar, ini anak ayah bunda. Semakin lekat anak dan orang tua, semakin mudah anak untuk diajak bicara, mudah disusupi nasihat.

Selain pengakuan, cara menciptakan kedekatan adalah dengan kebersamaan. Tunjukkan rasa sayang anda pada anak, jangan segan. Nasihat diberikan saat anak sedang mearasa nyaman, ahatinya senang. Nasihat melengkapi teladan yang orang tua contohkan. Ketika anak sudah percaya 100% pada orang tuanya, tak pernah merasa dibohongi ia akan gampang menerima nasihat dan teladan.

Demikian sedikit sharing mengenai mendidik anak semoga bermanfaat untuk kita yang sudah memiliki atau nantinya akan memiliki anak. Semoga kita dikaruniai anak yang shalih/shalihah dan patuh. Aamiin Allahuma Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar