Assalamualaikum
Halloooo....
Udah mau 2016 aja nih. Apa resolusimu? Ngomong2 soal resolusi saya sih 2 poin nih garis besarnya. Hidup lebih positif dan manfaat. Itu saja...
Kalau tahun2 lalu bahkan sepanjang tahun ini tulisan saya lebih banyak mengangkat cerita atau pengalaman pribadi aka curcol. Dipenghujung tahun ini saya pengen bikin suasana baru. Kali ini mau bahas soal film boleh ya? Walaupun bukan pakar film atau karya seni tapi saya penikmatnya. Masih gak jauh2 dari Thailand, negara yang saya kagumi karya dan budayanya setelah Indonesia.Pun negara lain pertama yang pernah saya injak.
Awalnya sih biasa aja kalau nonton film Thailand. Tapi makin lama makin jatuh cinta. Chan rak Meuang Thai mak maakkk (artinya aku cinta banget sama Thailand).
Terlepas dari kekurangan atau hal yang aneh2 tentang Thailand saya mengagumi film2nya. Selalu ada hal2 yang gak bisa ditebak, selalu ada surprise, selalu ada pesan2 moral dan sosial yang disampaikan. Beda dengan film2 lokal yang genrenya sama. Bukan bermaksud untuk merendahkan, tapi coba deh kita buktikan.
Ada satu film, yang berjudul "Timeline 'Letter & Memory'". Dibintangi oleh Jirayu Tangsrisook (sebagai Tan), Jarinporn Joonkiat (sebagai June) dan Piyathida Woramusik (sebagai Mat, ibunya Tan)
sumber. showbiz.liputan6.com |
Film ini menitikberatkan penggunaan facebook sebagai
media penyampaian. Segala hal yang berkaitan dengan facebook dilibatkan sebagai media cerita.
“Timeline 'Letter & Memory'” mengisahkan tentang kehidupan seorang
pemuda bernama Tan (baca: Ten) yang sedang beranjak dewasa. Tan berasal dari
keluarga sederhana petani murbei didaerah bernama Chiang Mai. Berlatar tempat
yang sejuk dan hijau dikelilingi rangkaian pegunungan jauh dari hiruk pikuk
keramaian dengan rumah2 tradisionalnya menambah kekaguman saya pada Thailand. Kebetulan saya juga memimpikan banget bisa main ke daerah itu. hihihi....
sumber. showbiz.liputan6.com |
Tan memiliki ibu yang luar biasa (Mat). Sejak
ayahnya meninggal 18 tahun lalu pada saat Tan masih dalam kandungan, Mat
berperan ganda sebagai ibu dan kepala rumah tangga. Meneruskan usaha dan impian
sang suami yaitu mengelola kebun murbei miliknya. Mimpinya itu pula yang akan
diteruskan pada Tan, berharap Tan mengambil jurusan pertanian dan tetap tinggal
di Chiang Mai. Tapi ternyata Tan tidak berpikir demikian. Tanpa sepengetahuan
Mat, Tan mendaftar disalahsatu perguruan tinggi di Bangkok jurusan seni rupa.
Konflik Tan dimulai dari sini. Jiwa Tan yang labil, yang masih mencari jati
diri menjerumuskannya pada pergaulan yang salah. Setelah pindah ke Bangkok Tan
mulai mengenal dunia malam dan minuman keras. Tan mulai suka mabuk2an..
Tapi disini Tan kenal dengan seorang wanita,teman
kuliahnya bernama June yang kemudian menjadi sahabatnya. Pertemuan yang tidak
disengaja karena mereka berdua sama2 terlambat datang pada masa orientasi
dikampus. Waahh tokoh June ini jujur membuat saya mengidolakan sosoknya. Keren
dah pokoknya.. Sosok wanita yang tangguh, pintar, punya pendirian. Dia memiliki
mimpi ingin menjelajahi dunia. Hahaha mirip seperti mimpi saya. Yang pasti
kemudian June merasa bahwa persahabatannya sudah berubah menjadi sebuah rasa
yang berbeda.
sumber. www.kompasiana.com |
Konflik semakin parah ketika Tan menyukai seorang
wanita, kakak tingkatnya yang usianya 4 tahun lebih tua dari jurusan perfilman.
Namanya Orn yang juga masih saudara June... Cantik, tapi saya pribadi kurang
simpatik dengan tokoh ini. Saking kesengsemnya Tan rela merubah dirinya,
merubah penampilannya bahkan masuk ke klub film yang tidak dia pahami dan tidak
suka demi mendapatkan perhatian Orn. Bahkan Tan membantu proses pembuatan film
yang disutradarai Orn. Eh beneran membantu loh, lebih tepatnya seperti maaf
‘jongos’. June yang mengetahui itupun hanya bisa merasa kesal, sedih.. haduuh
ini juga bagian yang menguras air mata. Tau gak? Satu hari June tau kalau Tan
sangat rindu masakan ibunya yakni tumis benih labu. June yang tak pandai
memasak berusaha keras untuk membuatnya. Berkali-kali coba, berkali-kali gagal
dan pada akhirnya berhasil. Tapi sayang June urung memberikannya pada Tan hanya
karena tau Orn sudah mengajak Tan makan. Love is blind
*geleng-geleng
June yang pintar dikelasnya akhirnya mendapatkan
kesempatan mengambil beasiswa ke Jepang. Wooowww... salah satu impian June
terwujud. Sebelum ke Jepang June sempat berniat ingin mengungkapkan isi hatinya
tapi kembali ia urungkan. Tanpa berpamitan pada Tan, June pergi ke Jepang.
Disaat yang sama Tan mulai berubah ketika tau Orn tidak menyukainya. Mat
(ibunya) pun sudah mulai sakit2an bahkan sempat dirawat di Rumah Sakit. Inilah
titik balik perubahan Tan menjadi lebih dewasa dan bijak. Tan mulai kesepian
dan mencari June. Mencari tau dimana alamat June tinggal di Jepang. Tan mencoba
menghubungi June lewat pesan singkat. Tapi tak kunjung mendapat balasan dari
June. Tibalah satu hari pesan2 Tan dibalas oleh June. Bisa bayangin kan
perasaan Tan gimana? Hehehe.. Gimana kelanjutannya? Aaahh gak seru kalau saya
beberin semua disini kan... Tonton aja langsung.
Film lama tapi recomended lah... Mengajarkan banyak
hal. Salah satunya punya pendirian itu penting. Karena ketika kita sudah tidak
punya pendirian maka kita juga akan kehilangan diri kita yang sesungguhnya.
Merubah diri menjadi orang lain itu tidaklah selamanya baik. Be your self..
Lakukan apa yang kamu suka. Oya satu lagi bahwa arti hidup yang sesungguhnya
itu ketika kita bisa mewujudkan mimpi orang yang kita cinta *uhuk
Oke sekian dulu ceritanya ya, kalau penasaran?
Sukuriinnn...!!! hahaha... Langsung nonton aja deh pokoknya. Dijamin gak nyesel deh. Jangan lupa sediain tissue, karena ceritanya yang mengharu biru menguras emosi. makin penasaran dah.. Sampai ketemu di
film menarik selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar